Penderita diabetes tidak hanya dihadapkan pada pengelolaan kadar gula darah harian, tetapi juga risiko kondisi darurat yang bisa mengancam nyawa penderita nya. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba jika kadar gula darah naik atau turun secara drastis. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal kondisi darurat akibat diabetes agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Apa yang Dimaksud Kondisi Darurat Akibat Diabetes?
Kondisi darurat akibat diabetes terjadi ketika kadar gula darah berada di luar batas normal dan menimbulkan gangguan serius pada fungsi tubuh. Dua situasi paling umum yang sering terjadi adalah hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) dan hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi). Jika tidak segera ditangani, keduanya bisa berkembang menjadi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetik (DKA) atau sindrom hiperglikemik hiperosmolar (HHS), yang bisa berujung pada koma bahkan kematian.
Gejala Awal Kondisi Darurat Akibat Diabetes
1. Gejala Awal Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketika turunnya kadar gula darah hingga di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini paling sering dialami oleh penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah.
Tanda-tanda Awal Hipoglikemia:
-
Gemetar atau tangan terasa bergetar
-
Keringat dingin berlebih
-
Lemas atau tubuh terasa ringan
-
Pusing dan sulit berkonsentrasi
-
Lapar yang mendesak
-
Jantung berdebar cepat
-
Wajah pucat dan pandangan kabur
-
Perubahan suasana hati seperti gelisah atau mudah marah
Jika tidak ditangani segera, hipoglikemia dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, bahkan koma. Oleh karena itu, penting membawa permen atau tablet glukosa saat bepergian.
2. Gejala Awal Hiperglikemia
Hiperglikemia dapat terjadi ketika kadar gula darah melebihi 180 mg/dL secara terus-menerus. Kondisi ini bisa muncul secara perlahan dan sering kali tidak langsung disadari.
Gejala Umum Hiperglikemia:
-
Rasa haus yang berlebihan
-
Sering buang air kecil, terutama malam hari
-
Mulut kering
-
Kelelahan yang tidak wajar
-
Penglihatan kabur
-
Berat badan menurun meski makan cukup
-
Luka sulit sembuh
-
Kulit terasa kering dan gatal
Hiperglikemia yang tidak dikendalikan dapat berkembang menjadi ketoasidosis diabetik (DKA) atau hiperglikemia hiperosmolar non-ketotik, dua kondisi yang sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
3. Gejala Ketoasidosis Diabetik (DKA)
Ketoasidosis diabetik lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, meskipun penderita tipe 2 juga bisa mengalaminya. DKA terjadi karena tubuh kekurangan insulin dan mulai memecah lemak untuk energi, menghasilkan keton dalam jumlah besar.
Gejala DKA yang Harus Diwaspadai:
-
Mual dan muntah
-
Nyeri perut
-
Nafas cepat dan dalam (seperti terengah-engah)
-
Napas berbau seperti buah
-
Kebingungan atau linglung
-
Kelelahan ekstrem
-
Kesadaran menurun
Jika seseorang mengalami gejala ini, segera cari bantuan medis. DKA adalah kondisi gawat darurat dan tidak boleh ditunda penanganannya.
Kapan Harus Segera ke Rumah Sakit?
Bila penderita diabetes menunjukkan perubahan mental, seperti kebingungan, bicara cadel, atau tidak responsif, maka itu adalah tanda kondisi darurat. Begitu juga jika terjadi muntah berulang, pernapasan cepat, atau kadar gula darah tidak bisa dikontrol dengan pengobatan biasa.
Membiarkan kondisi darurat ini tanpa penanganan bisa menyebabkan kerusakan otak, gagal ginjal, bahkan hingga kematian.
Baca Juga : Inilah Kisaran Biaya Bayi Tabung
Kesimpulan
Mengenali gejala awal kondisi darurat akibat diabetes adalah langkah penting dalam menyelamatkan nyawa. Baik hipoglikemia maupun hiperglikemia bisa menjadi ancaman serius jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penderita diabetes dan orang-orang di sekitarnya perlu memahami tanda-tanda awal ini, selalu sedia alat pemantau gula darah, dan tahu kapan harus segera ke fasilitas kesehatan.
Dengan edukasi yang tepat dan kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat, maka penderita diabetes dapat menjalani hidup yang lebih aman dan berkualitas. Jangan menunggu hingga gejala menjadi parah—kenali, cegah, dan tangani sejak dini.